Resiko Hamil Dengan Jarak Yang Terlalu Dekat
Banyak kita temui ibu ibu yang mempunyai anak dengan jarak yang terlalu dekat. Tentunya ini memiliki resiko pada saat masa kehamilan. Jarak kehamilan 6 bulan atau kurang beresiko menungkatkan angka mortalitas(kematian) ibu dan bayi karna anemia, keguguran, infeksi pasca persalinan, ketuban pecah dini, hingga preeklampsia. Preklampsia disebut juga keracunan kehamilan, suatu penyakit khas kehamilan dimana ibu hamil mengalami kenaikan darah mendadak pada usia kehamilan diatas 20 minggudisertai kebucoran protein di urin. Resiko perinatal(sekitar masa persalinan) pun tinggi, berupa lahir mati dan prematur.
Resiko yang dihadapi pada jarak kehamilan kurang dari 18 bulan adalah lahir mati, prematur, kematian janin, bayi dengan berat lahir rendah, dan pertumbuhan janin terlambat. Resiko pada bayi dan balita berupa meningkatnya resiko kematian bayi dan balita serta kurang gizi pada balita. Dari sisi kesehatan mental, ibu yang memilki jarak kehamilan terlalu dekat juga lebih rentan mengalami depresi pasca persalinan, karena gangguan tersebut biasanya mulai timbul sejak hari ketiga pasca persalinan dan pada beberapa orang baru pulih setelah 6 bulan pasca persalinan.
Khususnya untuk ibu yang sebelumnya bersalin secara sesar, jarak kehamilan kurang dari 18 bulan beresiko dua sampai tiga kali lipat untuk mengalami robek rahim spontan jika mencoba untuk bersalin recara normal pada kehamilan berikutnya.
WHO menyepakati 24 bulan sebagai jarak kehamilan yang aman, jangka waktu ini juga mendukung program pemberian ASI selama 24 bulan.
Semoga Bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mengunjungi blok saya. Akan sangat mengesankan jika anda meninggalkan komentar.....