Informasi Seputar Kehamilan dan Tips Kehamilan Sehat

Kamis, 05 Februari 2015

Indikasi atau penyebab operasi sesar (seksio sesarea)



Indikasi atau penyebab operasi sesar (seksio sesarea)


    Setiap ibu hamil pasti menginginkan anak yang di kandungnya lahir selamat, sehat tanpa kurang suatu apapun. Baik itu dilahirkan secara normal ataupun secara operasi sesar. Operasi sesar di pilih jika sang calon ibu tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Ada beberapa indikasi atau penyebab mengapa ibu hamil harus memilih jalan operasi sesar untuk persalinannya.


Indikasi operasi sesar atau seksio sesarea secara garis besar saya bagi menjadi 3 yaitu:


  •   Indikasi ibu. Penyakit pada ibu yang tidak memungkinkan persalinan pervaginam atau persalinan secara seksio sesarea dianggap lebih aman.Misalnya : HIV,penyakit jantung,asma persisten,epilepsy,preeclampsia/eklampsia,hipertensi yang tidak terkontrol,mioma yang menghalangi jalan lahir,dan sebagainya.Panggul sempit (umum ditemukan pada ibu dengan tinggi badan <145 cm atau ibu dengan riwayat cedera tulang panggul). Bekas seksio sesarea sebelumnya,terutama jika lebih dari 1x,dan riwayat operasi pada rahim (misalnya pengangkatan mioma). Robekan rahim atau ancaman robekan rahim,terutama terjadi pada kasus bekas SC,riwayat pengangkatan mioma,atau hiperstimulasi rahim (rumput Fatimah,induksi yang tidak terkontrol).
  •   Indikasi janin. Bagian terbawah janin bukan kepala (sungsang,lintang,oblik). Makrosomia : berat janin 4.000 gram keatas.Pada kasus ini dianjurkan untuk dilahirkan secara seksio sesarea karena jika berat janin 4.000 gram ke atas dikhawatirkan lebar bahu janin lebih besar dari pada diameter kepala,sehingga risiko bahu tersangkut di jalan lahir (distosia bahu) sangat besar.Hipoksia janin/gawat janin (fetal distress).Hipoksia janin dapat disebabkan oleh berbagai hal,antara lain kehamilan lewat waktu,fungsi ari-ari yang kurang baik,kontraksi rahim berlebihan,proses persalinan yang sulit dan berlangsung lama,ketuban pecah dini,lilitan tali pusar erat,dan sebagainya.Hipoksia janin ditandai oleh : gerak janin yang berkurang,air ketuban hijau (tanda adanya pelepasan mekonium (fases janin dalam kandungan),yang berwarna hijau gelap dan lengket,yang keluar pada kondisi janin kekurangan oksigen/dalam kondisi stress),serta rekam jantung janin (cordiotocography,CTG) yang menunjukkan gambarab khas.Pertumbuhan janin terhambat (pertumbuhan janin tidak sesuai dengan grafik normalnya,kadang disertai tanda-tanda lain seperti air ketuban yang berkurang).
  •  Indikasi keduanya. Distosia (kemacetan persalinan,walau his sudah adekuat)Disproporsi sefalopelvik,ketidaksesuaian atara ukuran antara ukuran janin (terutama diameter kepala) dengan ukuran panggul,bisa karena janin terlalu besar,panggul sempit,atau posisi kepala janin tidak semestinya (misalnya tengadah,miring atau posisi terlentang) sehingga masuk ke rongga panggul bukan dalam diamternya yang terkecil.
  • Indikasi plasenta. Plasenta previa dan solusi plasenta. Diskusikan selalu dengan dokter mengenai metode persalinan,karena setiap kasus adalah spesifik.contoh : tidak semua kasus sungsang harus dilahirkan secara seksio sesarea.Jika memenuhi syarat-syarat tertentu seperti bukan persalinan pertama,taksiran berat janin antara 2.500-3.500 gram,tidak ditemukan gambaran lilitan tali pusat di leher,dan posisi kepala tidak tengadah.
Semoga bermanfaat..
Have a nice day...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mengunjungi blok saya. Akan sangat mengesankan jika anda meninggalkan komentar.....